Mahardika

Minggu, 01 Agustus 2010

tersesat akan Rasa (puisiku)

Sendiri di tengah gemuruh petir

badan terasa lelah jiwapun terasa ketir

jalan menapak di lorong semu

tak berujung membuatku jemu

duduk termangu di pesisir gelap

belah ombak menerpa karang yang dapat ku tatap

tapi kau hadir dengan cerah awan

tapi kau datang beri jalan keluar

tapi kau temani dengan cahaya pelita

ku bingung apa arti kehadiranmu

ku tak mengerti apa arti datangmu

ku tak paham mengapa kau temani

tapi rembulan senantiasa kasih cahaya

tapi bungapun ikut bahagia

apakah ini cinta atau selir arus fatamorgana???
By. Mahardika

2 komentar:

Quam un skeptic

Samged familie

Faucibus tincidunt